Pada tahun 1970-an, memiliki sebuahsepedaSepeda seperti “Flying Pigeon” atau “Phoenix” (dua model sepeda paling populer saat itu) merupakan sinonim dari status sosial tinggi dan kebanggaan. Namun, seiring dengan pertumbuhan pesat Tiongkok selama bertahun-tahun, upah telah meningkat dan masyarakat Tiongkok memiliki daya beli yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Dengan demikian, alih-alih membelisepedaMobil mewah menjadi semakin populer dan terjangkau. Oleh karena itu, dalam beberapa tahun terakhir,sepedaIndustri tersebut mengalami penurunan, karena konsumen tidak lagi ingin menggunakan sepeda.

kentucky-trail-towns-cambellsville-biking-nature2_shorthero

Namun, penduduk Tiongkok kini menyadari dampak lingkungan dan polusi yang ditimbulkannya. Oleh karena itu, banyak warga Tiongkok kini lebih cenderung menggunakan sepeda. Menurut Laporan Big Data Bersepeda Tiongkok 2020, populasi Tiongkok terus bertambah, tetapi laju pertumbuhannya melambat. Pertumbuhan skala populasi telah meningkatkan potensi basis pengguna industri sepeda sampai batas tertentu. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2019, populasi pesepeda di Tiongkok hanya mencapai 0,3%, jauh lebih rendah daripada tingkat 5,0% di negara-negara maju. Ini berarti Tiongkok sedikit tertinggal dari negara lain, tetapi juga berarti bahwa industri sepeda memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar.

Pandemi COVID-19 telah mengubah industri, model bisnis, dan kebiasaan. Dengan demikian, pandemi ini telah memicu permintaan sepeda di Tiongkok dan juga mendorong ekspor ke seluruh dunia.


Waktu posting: 16 Agustus 2022